
Kantor Kapanewon Banguntapan berkedudukan di Desa Baturetno, Banguntapan, Bantul - Tlp. (0274) 375196

✔ Wilayah Administrasi
Kapanewon Banguntapan berada di sebelah Timur Laut Ibukota Kabupaten Bantul. Berada pada lintang 7°49’29” dan bujur 110°24’12” . Berdasarkan data statistik tahun 2015 luas wilayah Kapanewon Banguntapan adalah 28,48 km2. Wilayah administrasi Kapanewon Banguntapan meliputi 8 desa :
- Desa Banguntapan, dengan luas wilayah 8,33 km2
- Desa Baturetno, dengan luas wilayah 3,94 km2
- Desa Singosaren, dengan luas wilayah 0,67 km2
- Desa Jagalan, dengan luas wilayah 0,27 km2
- Desa Tamanan, dengan luas wilayah 3,75 km2
- Desa Wirokerten, dengan luas wilayah 3,86 km2
- Desa Potorono, dengan luas wilayah 3,90 km2
- Desa Jambidan, dengan luas wilayah 3,76 km2
✔ Kondisi Geografis
Berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta (Perda DIY) Nomor 1 tahun 1958 (1/1958) tentang : Perubahan Batas dan Nama Kapanewon-kapanewon Imogiri, Gondowulung, dan Kotagede dalam Kabupaten Bantul, maka dibentuklah Kapanewon Banguntapan yang terdiri dari 8 Kelurahan yaitu :
1. Baturetno ( Semula termasuk Kapanewon Kotagede Yogyakarta, Kabupaten Bantul )
2. Banguntapan ( Semula termasuk Kapanewon Kotagede Yogyakarta, Kabupaten Bantul )
3 Potorono ( Semula termasuk Kapanewon Gondowulung, Kabupaten Bantul )
4 Djamvidan ( Semula termasuk Kapanewon Gondowulung, Kabupaten Bantul )
5 Wirokerten ( Semula termasuk Kapanewon Gondowulung, Kabupaten Bantul )
6 Tamanan ( Semula termasuk Kapanewon Gondowulung, Kabupaten Bantul )
7 Djagalan ( Semula termasuk Kapanewon Kotagede Surakarta, Kabupaten Bantul )
8 Singosaren ( Semula termasuk kapanewon Kotagede Surakarta, Kabupaten Bantul )
Kapanewon Banguntapan berada di dataran rendah. Ibukota Kapanewonnya berada pada ketinggian 100 meter diatas permukaan laut. Jarak Ibukota Kapanewon ke Pusat Pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul adalah 15 Km. Bentangan wilayah di Kapanewon Banguntapan 100% berupa daerah yang datar sampai berombak.
Wilayah Kapanewon Banguntapan berbatasan dengan :
- Utara : Kapanewon Depok, Sleman;
- Timur : Kapanewon Piyungan;
- Timur Laut : Kapanewon Berbah;
- Selatan : Kapanewon Pleret;
- Barat : Kemantren Kotagede;
- Barat Daya : Kapanewon Sewon.
✔ Klimatologi
Kapanewon Banguntapan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kapanewon Banguntapan adalah 370C dengan suhu terendah 240C.
✔ P e n d u d u k
Jumlah keseluruhan penduduk Kapanewon Banguntapan adalah 135.888 jiwa dengan dengan jumlah penduduk laki-laki 68.068 jiwa dan penduduk perempuan 67.820 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk di Kapanewon Banguntapan adalah 4.771 jiwa/km2.
✔ Sentra Industri
Beberapa sentra industri kecil di wilayah Kapanewon Banguntapan :
- Desa Jagalan dan desa Singosaren - Sentra kerajinan perak
- Desa Wirokerten dan desa Potorono - sentra makanan tradisional emping mlinjo
- Desa Wirokerten - sentra industri alat rumah tangga berbahan alumunium.
✔ Bangunan Museum
Ada 2 bangunan museum di wilayah Banguntapan yang sudah cukup dikenal :
- Museum Wayang Kekayon : Memiliki koleksi ribuan jenis wayang dari seluruh kawasan Nusantara dan mancanegara. Terletak di Jalan Raya Yogya-Wonosari km 3.
- Museum Dirgantara Mandala : Museum ini terletak di komplek AURI, kawasan lapangan udara Adisucipto Yogyakarta. Museum ini banyak menampilkan sejarah kedirgantaraan bangsa Indonesia serta sejarah perkembangan angkatan udara RI pada khususnya. Selain terdapat diorama juga terdapat bermacam-macam jenis pesawat yang dipergunakan pada masa perjuangan.
✔ Cagar Budaya
Terdapat 2 tempat di wilayah Kapanewon Banguntapan yang termasuk daerah cagar budaya, yakni :
- Komplek Kraton Mataram : Merupakan situs petilasan kraton Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopati. Peninggalan yang masih terawat dengan baik yaitu makam Panembahan Senopati dan kerabat kraton, Watu Gilang, Sendang Selirang dan Masjid Agung Mataram.
- Desa Wisata Jagalan : Desa Wisata Jagalan yang menyatu dengan lokasi wisata Kotagede yang terkenal dengan kota perak, hanya lima kilometer kearah tenggara dari pusat kota Jogja untuk mencapai lokasi kota kuno yang menyisakan banyak bangunan tua dimana dahulu adalah kota kerajaan dan Istana Mataran Islam. Di Jagalan masih terdapat banyak sekali rumah-rumah tradisional Jawa yang terawat baik.